BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 28 Agustus 2010

DEWASA DONGGG!!!

Hidup tentu tidak pernah terlepas dari pada pemasalahan- permasalahan yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Namun sangat disayangkan karena terdapat beberapa orang yang tidak bisa menyikapi permasalahan tersebut dengan baik. Mereka tidak menggunakan pola pikir yang dewasa dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, hingga akhirnya permasalahan itu tak berujung dan menjadi hal yang sering menghantui pikiran mereka.
Maka dari itu, belajarlah untuk menyikapai segala persoalan hidup dengan sikap dan pemikiran yang dewasa. Belajarlah untuk mengontrol emosi kita, karena orang mengatakan bahwa jika seseorang dapat mengontrol emosinya dengan baik maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut sudah memiliki pola pikir yang dewasa (*tidak lagi kekanak-kanakan!).
Dan perlu kita ketahui pula bahwa jika kita dihadapkan pada suatu permasalahan maka jadikanlah itu sebagai pembelajaran hidup untuk menjadi manusia yang dewasa, jangan justru dijadikan sebagai hal yang ditangisi, disesali, ataupun diratapi.

Ingat, jika kita tidak pernah mencoba diri kita untuk mengontrol emosi dalam menghadapi masalah atau tidak pernah mencoba untuk manghadapi dan menyelesaikan suatu permasalahan dengan baik maka kita tidak akan pernah menjadi manusia yang bersikap dan berpola pikir dewasa atau dalam kata lain pola pikir kita akan terus layaknya sang bocah kecil!

Minggu, 22 Agustus 2010

MUSIK dan KEPRIBADIAN

DANCE : Kreatif, outgoing, tidak gentle
BLUES : Percaya diri tinggi, kreatif, outgoing, gentle dan tenang
JAZZ : Percaya diri tinggi, kreatif, outgoing dan tenang
CLASSIC : Percaya diri tinggi, kreatif, introvert dan tenang
COUNTRY dan WESTERN : Pekerja keras, outgoing
RAP : Percaya diri tinggi, outgoing
OPERA : Percaya diri tinggi, kreatif, gentle
REGGAE : Percaya diri tinggi, kreatif, bukan pekerja keras, outgoing, gentle dan tenang
INDIE : Percaya diri rendah, kreatif, bukan pekerja keras, tidak gentle
BOLLYWOOD : Kreatif, outgoing
ROCK/HEAVY METAL : Percaya diri rendah, kreatif, bukan pekerjakeras, tidak outgoing, gentle, tenang
POP : Percaya diri tinggi, tidak kreatif, pekerja keras, outgoing, gentle, tidak tenang
SOUL : Percaya diri tinggi, kreatif, outgoing, gentle, tenang. [aa/liputankita.com]

Karna ku Sanggup-Agnes Monica

biar aku sentuhmu berikanku rasa itu
pelukmu yang dulu pernah buatku
ku tak bisa paksamu tuk tinggal di sisiku
walau kau yang selalu sakiti aku dengan perbuatanmu
namun sudah kau pergilah jangan kau sesali

reff:
karena ku sanggup walau ku tak mau
berdiri sendiri tanpamu
aku mau kau tak usah ragu tinggalkan aku
kalau memang harus begitu

tak yakin ku kan mampu
hapus rasa sakitku
ku selalu perjuangkan cinta kita namun apa salahku
hingga ku tak layak dapatkan kesungguhanmu

Perlunya etika dalam mengkritik

ketika kita melihat sesuatu yang tidak kita sukai atau tidak sesuai dengan selera kita yang paling sering kita lakukan adalah mengkritik sesuatu tersebut tersebut.
namun sanagtlah disayangkan, karena terdapat beberapa orang yang melakukan hal tersebut secara berlebihan sampai-sampai menyimpang dari tata aturan baik dalam mengkritik.
contoh sederhana : ketika si A sedang menyaksikan seorang penyanyi sedang melantunkan satu buah lagu, tiba-tiba si A tersebut berkata "aiii...borok..borok..bosen aku dengernyo! toron be oo" *logat palembang.
padahal kalau kita lihat, si A tersebut tidak sama sekali bisa bernyanyi, bisa dikatakan suaranya sangat tidak enak untuk didengar karena nada- nada yang dikeluarkannya melenceng dari yang ada.
Bayangkan saja jika orang yang kita kritik (tanpa etika) mendengar kritikan tersebut. Pasti akan timbul rasa sakit hati atau tidak dihargai oleh pihak pengkritik tadi. Lebih-lebih bisa menjatuhkan mental dari orang yang dikritik (tanpa etika)
itu tadi.
So, baiknya kita sebagai manusia berakal dan berilmu haruslah kita memperhatikan etika dalam mengkritik.
Tujuan dikritik : Untuk menjadikan pihak yang dikritik menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. Bukan untuk menjatuhkan mental pihak yang dikritik tersebut.
aturan dalam mengkritik :
1. Meluruskan niat. Jika niatku didasari kedengkian, aku akan urung mengkritik. Karena niat yang buruk pasti akan menjatuhkan diriku sendiri, sekarang atau nanti.
2. Memilih kata. Setelah meluruskan niat, pemilihan kata yang baik membuatku merasa nyaman. Ini penting agar si penerima kritik tahu bahwa aku bukan bermaksud menjatuhkan tapi ada niat untuk ikut memajukan. Jadi tidak ada niat untuk membuat si penerima kritik menjadi sakit hati.
3. Tidak memaksakan. Kritik bukanlah perintah melainkan lebih bersifat mengungkapkan kekurangan dari sudut pandang pembaca. Jadi hasil dari kritik adalah mengajak penerima kritik untuk berpikir agar kekurangan tersebut tidak diulangi di kesempatan lain.
4. Menawarkan solusi. Kritikus selayaknya memberikan solusi dalam kritiknya, bukan sembarang kritik untuk menyerang.
( from : http://www.bloghery.info/2010/03/pakailah-etika-dalam-mengkritik.html )

ok deh sekarang kita udah bisa tau bagaimana cara yang baik (beretika) dalam mengkritik. Terapkan itu ketika kamu mengkritiki sesuatu ya.... :)