BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 22 Agustus 2010

Perlunya etika dalam mengkritik

ketika kita melihat sesuatu yang tidak kita sukai atau tidak sesuai dengan selera kita yang paling sering kita lakukan adalah mengkritik sesuatu tersebut tersebut.
namun sanagtlah disayangkan, karena terdapat beberapa orang yang melakukan hal tersebut secara berlebihan sampai-sampai menyimpang dari tata aturan baik dalam mengkritik.
contoh sederhana : ketika si A sedang menyaksikan seorang penyanyi sedang melantunkan satu buah lagu, tiba-tiba si A tersebut berkata "aiii...borok..borok..bosen aku dengernyo! toron be oo" *logat palembang.
padahal kalau kita lihat, si A tersebut tidak sama sekali bisa bernyanyi, bisa dikatakan suaranya sangat tidak enak untuk didengar karena nada- nada yang dikeluarkannya melenceng dari yang ada.
Bayangkan saja jika orang yang kita kritik (tanpa etika) mendengar kritikan tersebut. Pasti akan timbul rasa sakit hati atau tidak dihargai oleh pihak pengkritik tadi. Lebih-lebih bisa menjatuhkan mental dari orang yang dikritik (tanpa etika)
itu tadi.
So, baiknya kita sebagai manusia berakal dan berilmu haruslah kita memperhatikan etika dalam mengkritik.
Tujuan dikritik : Untuk menjadikan pihak yang dikritik menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. Bukan untuk menjatuhkan mental pihak yang dikritik tersebut.
aturan dalam mengkritik :
1. Meluruskan niat. Jika niatku didasari kedengkian, aku akan urung mengkritik. Karena niat yang buruk pasti akan menjatuhkan diriku sendiri, sekarang atau nanti.
2. Memilih kata. Setelah meluruskan niat, pemilihan kata yang baik membuatku merasa nyaman. Ini penting agar si penerima kritik tahu bahwa aku bukan bermaksud menjatuhkan tapi ada niat untuk ikut memajukan. Jadi tidak ada niat untuk membuat si penerima kritik menjadi sakit hati.
3. Tidak memaksakan. Kritik bukanlah perintah melainkan lebih bersifat mengungkapkan kekurangan dari sudut pandang pembaca. Jadi hasil dari kritik adalah mengajak penerima kritik untuk berpikir agar kekurangan tersebut tidak diulangi di kesempatan lain.
4. Menawarkan solusi. Kritikus selayaknya memberikan solusi dalam kritiknya, bukan sembarang kritik untuk menyerang.
( from : http://www.bloghery.info/2010/03/pakailah-etika-dalam-mengkritik.html )

ok deh sekarang kita udah bisa tau bagaimana cara yang baik (beretika) dalam mengkritik. Terapkan itu ketika kamu mengkritiki sesuatu ya.... :)

0 komentar: